Saranjana adalah sebuah kota ghaib yang tidak asing ditelinga warga
Kotabaru bahkan sudah sejak dulu orang mengetahui dari cerita mulut ke
mulut hikayat kota itu. Konon kota ini di huni sebangsa makhluk ghaib ,
negeri ini nampak rapi dengan jalan raya yang lebar , gedung perumahan
yang megah dengan pagar rumah tinggi mengkilat , masyarakat hidup dengan
bertani dan bahkan banyak yang menunaikan ibadah haji di musim haji.
Terdapat Sebuah Desa dengan bunga dikanan kiri jalan, rumah teduh,
tertata rapi dan penduduk yang beraktifitas dengan rukun, damai kata
kawan saya itu.
Konon disana juga ada semacam bupati atau gubernur -penguasa wilayah.
Bila ada yang sengaja mencari daerahnya kebanyakan mereka tidak
menemukan. Ada yang mengatakan bahwa daerah Saranjana dihuni oleh Jin
Muslim dengan sistem kenegaraan adalah Kerajaan dan sitem pemerintahan
adalah Monarkhi Konstitusi artinya pemerintahan Raja yang dibatasi oleh
Undang-Undang. Cerita dari orang yang pernah masuk ke Saranjana, disana
nasinya lebih besar dari nasi di dunia nyata, buah jambunya lebih besar
dari jambu di dunia nyata, tapi begitu buah jambunya dibawah kedunia
nyata, ajaibnya buah jambu itu berubah seperti buah jambu biasa.
Foto Gunung Bamega Di Kabupaten Kotabaru
Masyarakat Kotabaru mempercayai mitos Kota Saranjana ini.
Letak pasnya Kota Saranjana ini tidak ada yang mengetahui secara jelas.
Yang pasti letaknya ada di pulau Halimun yang sering dikenal pulau laut,
kab kotabaru, kalsel.
Banyak cerita mistis yang berkaitan dengan Kota Saranjana ini, para
penduduk Kotabaru tidak mau terlalu terbuka bila ditanya soal Kota
Saranjana ini. Termasuk saya orang asli Kotabaru. Posting ini sekedar
memenuhi permintaan sobat yang ingin tahu tentang Saranjana.
Kota Saranjana ini sekarang layaknya seperti kota metropolitan, dulu
Saranjana berupa perkampungan kerajaan. Tetapi menurut cerita Saranjana
berkembang menyesuaikan jamannya, kata orang yang mempunyai kelebihan.
Terus ada juga cerita kalau beberapa dealer motor, mobil dan alat berat
beberapa kali mendapat orderan dengan uang kontan, cuma biasanya mereka
disuruh meninggalkannya disuatu tempat begitu saja, dan beberapa saat
barang pesanan itu sudah menghilang.
Pernah terjadi pertengahan tahun 80an, pejabat Pemda Kotabaru
menerima tamu dari Jakarta yang ingin mengantarkan pesanan alat berat
dengan tujuan Saranjana-Kotabaru namun tidak ada tempat yang detail
untuk mengantarkan pesanan tersebut. Sementara Pemda-pun tidak pernah
sama sekali memesan alat berat, sementara biaya pemesanan sudah dibayar
lunas. Yang diyakini hal tersebut dilakukan oleh oleh orang Saranjana.
Orang Kotabaru berpendapat kota Saranjana adalah kota yang indah
dengan penduduk yang cantik dan gagah yang katanya siapa yang masuk ke
alamnya orang tersebut tidak ingin pulang karena takjub dengan kotanya
serta penduduknya yang ramah-ramah. Sehari disana, setahun kita disini.
Kata orang ciri-ciri penduduk Saranjana ini fisiknya sama seperti manusia pada umumnya, cantik dan tampan..
Selain cerita di atas, ada juga cerita dari pengalaman orang yang pernah merasakan keberadaan Saranjana.
Seorang ibu yang bertepat tinggal di Lontar (bagian wilayah pulau
laut) bercerita bahwa pada saat malam hari terdengar suara ramai deretan
mobil lewat di depan rumahnya. Setelah dilihat ternyata tidak nampak
satupun kendaraan yang lewat pada waktu itu dan dia meyakini bahwa suara
tersebut berasal dari orang-orang Saranjana yang kebetulan melewati
depan rumahnya.
Pak Sulaiman seorang bekas kepala desa di Teluk Tamiang juga
bercerita bahwa kakeknya sudah lama hilang dan diambil oleh orang-orang
Saranjana untuk dijadikan imam masjid di sana.
Beda lagi dengan cerita Pak Bedi seorang nelayan yang tinggal di
Teluk Tamiang bagian timur, dia kehilangan neneknya di laut dan menurut
penerawangan orang alim sekarang neneknya masih hidup dan tinggal di
Saranjana.
Hal serupa juga terdengar dari seorang bapak disebuah warung pisang
goreng di pinggir jalan menuju pelabuhan Tanjung Serdang. Dia bercerita
pada saat di dalam kapal ferry menuju Pelabuhan Batu Licin nampak di
dalam kapal dipadati oleh banyak orang. Begitu kapal merapat ke dermaga
tiba-tiba dalam sekejab suasana di dalam kapal menjadi sepi dan hanya
terlihat sedikit orang saja. Kata penumpang kapal yang lain orang-orang
yang ramai di dalam kapal tadi sebagian adalah orang-orang dari
Saranjana.
Belum lagi cerita tentang rotan yang dikirim ke Surabaya atas nama
kota Saranjana, puluhan mobil mewah yang dipesan dengan tujuan kota
Saranjana, dan lain lain….
Padahal dalam peta administrative daerah Kalimantan Selatan tidak pernah tecantum nama kota Saranjana.
Menurut mitos masyarakat pesisir Kota Baru, Saranjana adalah sebuah
kota yang tak kasat mata dengan sistem pemerintahan kerajaan yang dihuni
oleh jin muslim. Ada juga yang mengatakan bahwa orang-orang Saranjana
adalah orang BULIAN. Manusia juga seperti kita, bukan jin. Hanya saja
mereka “halimun”.
Ketika pesawat adam air hilang sekitar awal Januari 2007, ada
beberapa orang yang mengatakan bahwa pesawat itu masuk kedaerah
Saranjana. Berbagai upaya sia-sia karena sekali masuk Saranjana tidak
akan pernah kembali. Jika pun kembali itu karena unsur keberuntungan.
Kita harus percaya bahwa dunia gaib itu ada dan nyata.
Puisi
SARANJANA
Karya : Noor Fajriaeni Amelia
SMA PGRI Kotabaru
Terdengar suara burung yang merdu
Angin yang berhembua dengan sepoi-sepoi
Pohon-pohon melambaikan daunnya
Pemandangan di sana begitu indah
Air yang jatuh dari atas ke bawah itu indah
Di sana itu benar-benar indah
Terlihat pohon-pohon begitu indah
Bebatuan tersusun dengan rapi
Di sana itu benar-benar indah
Oh…
Indahnya Saranjana ini
Seperti di surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar