Kamis, 16 Mei 2013

Saranjana adalah sebuah kota ghaib yang tidak asing ditelinga warga Kotabaru bahkan sudah sejak dulu orang mengetahui dari cerita mulut ke mulut hikayat kota itu. Konon kota ini di huni sebangsa makhluk ghaib , negeri ini nampak rapi dengan jalan raya yang lebar , gedung perumahan yang megah dengan pagar rumah tinggi mengkilat , masyarakat hidup dengan bertani dan bahkan banyak yang menunaikan ibadah haji di musim haji. Terdapat Sebuah Desa dengan bunga dikanan kiri jalan, rumah teduh, tertata rapi dan penduduk yang beraktifitas dengan rukun, damai kata kawan saya itu.
Konon disana juga ada semacam bupati atau gubernur -penguasa wilayah.
Bila ada yang sengaja mencari daerahnya kebanyakan mereka tidak menemukan. Ada yang mengatakan bahwa daerah Saranjana dihuni oleh Jin Muslim dengan sistem kenegaraan adalah Kerajaan dan sitem pemerintahan adalah Monarkhi Konstitusi artinya pemerintahan Raja yang dibatasi oleh Undang-Undang. Cerita dari orang yang pernah masuk ke Saranjana, disana nasinya lebih besar dari nasi di dunia nyata, buah jambunya lebih besar dari jambu di dunia nyata, tapi begitu buah jambunya dibawah kedunia nyata, ajaibnya buah jambu itu berubah seperti buah jambu biasa.
Gunung Bamega Kabupaten Katabaru
Foto Gunung Bamega Di Kabupaten Kotabaru
Masyarakat Kotabaru mempercayai mitos Kota Saranjana ini.
Letak pasnya Kota Saranjana ini tidak ada yang mengetahui secara jelas. Yang pasti letaknya ada di pulau Halimun yang sering dikenal pulau laut, kab kotabaru, kalsel.
Banyak cerita mistis yang berkaitan dengan Kota Saranjana ini, para penduduk Kotabaru tidak mau terlalu terbuka bila ditanya soal Kota Saranjana ini. Termasuk saya orang asli Kotabaru. Posting ini sekedar memenuhi permintaan sobat yang ingin tahu tentang Saranjana.
Kota Saranjana ini sekarang layaknya seperti kota metropolitan, dulu Saranjana berupa perkampungan kerajaan. Tetapi menurut cerita Saranjana berkembang menyesuaikan jamannya, kata orang yang mempunyai kelebihan. Terus ada juga cerita kalau beberapa dealer motor, mobil dan alat berat beberapa kali mendapat orderan dengan uang kontan, cuma biasanya mereka disuruh meninggalkannya disuatu tempat begitu saja, dan beberapa saat barang pesanan itu sudah menghilang.
Pernah terjadi pertengahan tahun 80an, pejabat Pemda Kotabaru menerima tamu dari Jakarta yang ingin mengantarkan pesanan alat berat dengan tujuan Saranjana-Kotabaru namun tidak ada tempat yang detail untuk mengantarkan pesanan tersebut. Sementara Pemda-pun tidak pernah sama sekali memesan alat berat, sementara biaya pemesanan sudah dibayar lunas. Yang diyakini hal tersebut dilakukan oleh oleh orang Saranjana.
Orang Kotabaru berpendapat kota Saranjana adalah kota yang indah dengan penduduk yang cantik dan gagah yang katanya siapa yang masuk ke alamnya orang tersebut tidak ingin pulang karena takjub dengan kotanya serta penduduknya yang ramah-ramah. Sehari disana, setahun kita disini.
Kata orang ciri-ciri penduduk Saranjana ini fisiknya sama seperti manusia pada umumnya, cantik dan tampan..
Selain cerita di atas, ada juga cerita dari pengalaman orang yang pernah merasakan keberadaan Saranjana.
Seorang ibu yang bertepat tinggal di Lontar (bagian wilayah pulau laut) bercerita bahwa pada saat malam hari terdengar suara ramai deretan mobil lewat di depan rumahnya. Setelah dilihat ternyata tidak nampak satupun kendaraan yang lewat pada waktu itu dan dia meyakini bahwa suara tersebut berasal dari orang-orang Saranjana yang kebetulan melewati depan rumahnya.
Pak Sulaiman seorang bekas kepala desa di Teluk Tamiang juga bercerita bahwa kakeknya sudah lama hilang dan diambil oleh orang-orang Saranjana untuk dijadikan imam masjid di sana.
Beda lagi dengan cerita Pak Bedi seorang nelayan yang tinggal di Teluk Tamiang bagian timur, dia kehilangan neneknya di laut dan menurut penerawangan orang alim sekarang neneknya masih hidup dan tinggal di Saranjana.
Hal serupa juga terdengar dari seorang bapak disebuah warung pisang goreng di pinggir jalan menuju pelabuhan Tanjung Serdang. Dia bercerita pada saat di dalam kapal ferry menuju Pelabuhan Batu Licin nampak di dalam kapal dipadati oleh banyak orang. Begitu kapal merapat ke dermaga tiba-tiba dalam sekejab suasana di dalam kapal menjadi sepi dan hanya terlihat sedikit orang saja. Kata penumpang kapal yang lain orang-orang yang ramai di dalam kapal tadi sebagian adalah orang-orang dari Saranjana.
Belum lagi cerita tentang rotan yang dikirim ke Surabaya atas nama kota Saranjana, puluhan mobil mewah yang dipesan dengan tujuan kota Saranjana, dan lain lain….
Padahal dalam peta administrative daerah Kalimantan Selatan tidak pernah tecantum nama kota Saranjana.
Menurut mitos masyarakat pesisir Kota Baru, Saranjana adalah sebuah kota yang tak kasat mata dengan sistem pemerintahan kerajaan yang dihuni oleh jin muslim. Ada juga yang mengatakan bahwa orang-orang Saranjana adalah orang BULIAN. Manusia juga seperti kita, bukan jin. Hanya saja mereka “halimun”.
Ketika pesawat adam air hilang sekitar awal Januari 2007, ada beberapa orang yang mengatakan bahwa pesawat itu masuk kedaerah Saranjana. Berbagai upaya sia-sia karena sekali masuk Saranjana tidak akan pernah kembali. Jika pun kembali itu karena unsur keberuntungan.
Kita harus percaya bahwa dunia gaib itu ada dan nyata.
Puisi
SARANJANA
Karya : Noor Fajriaeni Amelia
SMA PGRI Kotabaru
Terdengar suara burung yang merdu
Angin yang berhembua dengan sepoi-sepoi
Pohon-pohon melambaikan daunnya
Pemandangan di sana begitu indah
Air yang jatuh dari atas ke bawah itu indah
Di sana itu benar-benar indah
Terlihat pohon-pohon begitu indah
Bebatuan tersusun dengan rapi
Di sana itu benar-benar indah
Oh…
Indahnya Saranjana ini
Seperti di surga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar